Cari Blog Ini

Selasa, 02 Juli 2013

karya ilmiah

Huy guuuuysss,,,, gw balik lagi nih coret-coret blog,,, dikit aja nih mw bagi-bagi karya tulis, moga aja yah manfaat buat kalian semua yang baca,
ni salah satu tugas kuliah gue,

cuzzzzt aja deh, gw mau share soal karya ilmiah,



 

Mengembangkan Perkuliahan dengan
E-learning berbasis Moodle
Oleh : Suifa Dena Elis R
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,
Universitas Kanjuruhan Malang
E-mail : Suifadenaelis@gmail.com


           
Abstrak: Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas. Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang.
Kata kunci : e-learning, pembelajaran, web, internet, moodle.
                                                                                                                       








Elearning kini banyak dikembangkan dengan menggunakan LMS (Learning Management System). Saat ini salah satu LMS open source yang sangat populer adalah Moodle. Moodle dapat dengan mudah dipakai untuk mengembangkan portal sistem e-learning. Moodle menyediakan fitur portal elearning yang memungkinkan pemakai dapat memodifikasi halaman elearning sesuai kebutuhan.
Pada saat ini akan dijelaskan bagaimana membuat kelas online, yakni menyangkut pembuatan matakuliah, mengatur pengguna, dan mengunggah konten pembelajaran.  Pada e-Learning yang berbasis Moodle, manajemen perkuliahan dapat diatur oleh pengguna (user) dengan peran (role) sebagai teacher, atau admin yang dapat melakukan apapun. Walaupun user dengan role course creator dapat memciptakan suatu perkuliaan (course), namun dia tidak dapat memodifikasi perkuliahan yang telah ia ciptakan bila ia tidak mengajar di course tersebut (bukan sebagai teacher).

1.      Definisi E-learning
E-learning berasal dari huruf ‘e’ (electronic) dan ‘learning’ (pembelajaran). Dengan demikian E-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika. Secara umum definisi E-learning adalah pengiriman materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti Internet, intranet/extranet, satellite broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROM, dan computer-based training (CBT) secara lebih fleksibel demi mendukung dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran dan penilaian. Sedangkan secara lebih khusus E-learning didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses dari mana saja.
Definisi E-learning sangat beragam yang mungkin satu sama lain berbeda, namun satu hal yang sama tentang E-learning atau electronic learning adalah pembelajaran melalui jasa bantuan elektronika. Pada dasarnya E-learning adalah pembelajaran yang merepresentasikan keseluruhan kategori pembelajaran yang berbasis teknologi. Sementara pembelajaran online atau juga pembelajaran berbasis web adalah bagian dari E-learning. Namun seiring perkembangan teknologi dan terjadinya pergeseran konten dan adaptivity, saat ini definisi klasik E-learning tersebut mengalami perubahan menjadi definisi yang lebih kontemporer, yakni suatu pengelolaan pembelajaran melalui media internet atau web yang meliputi aspek-aspek materi, evaluasi, interaksi, komunikasi dan kerjasama.
Saat ini E-learning bahkan merupakan salah satu alternatif untuk menyelesaikan berbagai masalah pendidikan, terlebih setelah fasilitas yang mendukung pelaksanaan E-learning seperti internet, komputer, listrik, telepon dan hardware dan software lainnya tersedia dalam harga yang relatif terjangkau, maka E-learning sebagai alat bantu pembelajaran menjadi semakin banyak diminati. Di samping itu, istilah E-learning meliputi berbagai aplikasi dan proses seperti computer-based learning, web-based learning, virtual classroom, dll; sementara itu pembelajaran online adalah bagian dari pembelajaran berbasis teknologi yang memanfaatkan sumber daya internet, intranet, dan extranet.
 Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. Seperti Sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer. Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah misalnya untuk :
1.      melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
2.      mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
3.      mengontrol kegiatan belajar peserta didik.

2.      Fungsi dan Manfaat E-Learning
Ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di
dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagai suplemen yang sifatnya
pilihan/opsional, pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi)(Siahaan, 2002).
a. Suplemen
Dikatakan berfungsi sebagai supplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi pesertadidik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
b. Komplemen (tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa didalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan guru secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran
elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar
semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru di dalam kelas.Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yangmengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan guru secara tatapmuka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan guru di kelas.
c. Substitusi (pengganti)
Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapaalternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya.Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa.
Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu: (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan
sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet. Alternatif model pembelajaran mana pun yang akan dipilih mahasiswa tidak menjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian materiperkuliahan mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika mahasiswadapat menyelesaikan program perkuliahannya dan lulus melalui cara konvensional atau sepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui perpaduan kedua model ini, maka institusi penyelenggara pendidikan akan memberikan pengakuan yangsama. Keadaan yang sangat fleksibel ini

3.      Teknologi Pendukung E-learning
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal
istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Technology based learning dan Technology based web-learning. Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text, video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration).
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini. Di antara banyak fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email, Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW)”.
Sedangkan Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning. Pertama, e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali,  mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Kedua, e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. Ketiga, e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan.
Ada beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet ini yang salah
satunya adalah system “dot.com educational system” (Kardiawarman, 2000). Paradigma ini dapat mengitegrasikan beberapa sistem seperti, Pertama, paradigma virtual teacher resources, yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh sistem belajar tersebut. Kedua, virtual school system, yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung mahasiswa tak terbatas. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja. Ketiga, paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system. Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet. Penggunaan e-learning tidak bisa dilepaskan dengan peran Internet. Menurut Williams (1999). Internet adalah ‘a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources’.

4.      Aplikasi Moodle sebagai Virtual Learning Environment
Seiring kemajuan teknologi dan perubahan tren serta gaya hidup manusia yang cenderung bergerak secara dinamis(mobile), kebutuhan akan proses belajar jarak jauh atau yang biasa disebut dengan teleedukasi semakin meningkat pula. E-learning sebagai salah satu bagian dari teleedukasi memberikan alternatif cara belajar baru. Murid dan guru tidak berada dalam ruang dan waktu yang sama. Meskipun demikian, proses belajar dan mengajar tetap dapat berjalan dalam lingkungan virtual. Oleh karena itu, e-learning sering disebut juga dengan Virtual Learning Environment (VLE).
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment. Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis dapat di-download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License). Anda dapat mendownload aplikasi Moodle dialamat http://www.moodle.org. yang dikembangkan oleh Martin Dougiamas. Saat ini Moodle sudah digunakan pada lebih dari 150.000 institusi di lebih dari 160 negara di
dunia.
Beberapa keunggulan dan yang kita dapatkan dari membangun e-learning dengan menggunakan Moodle:
1.      Sederhana, efisien, ringan dan kompatibel dengan banyak browser.
2.      Mudah cara instalasinya serta mendukung banyak bahasa, termasuk Indonesia.
3.      Tersedianya manajemen situs untuk pengaturan situs keseluruhan, mengubah theme, menambah module, dan sebagainya.
4.      Tersedianya manajemen pengguna.
5.      Manajemen kursus, penambahan jenis kur sus, pengurangan, atau pengubahan kursus.
6.      Modul Chat, modul pemilihan (polling), modul forum, modul untuk jurnal, modul untuk kuis, modul untuk survai dan workshop, dan masih banyak lainnya.
7.      Free dan open source software.
Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dengan IGOS-nya, Moodle bersifat free dan open source. Oleh karena itu, Moodle sesuai digunakan di lingkungan pendidikan. Di
samping itu, Moodle bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan kultur yang ada di
Indonesia.

5.      Kebutuhan untuk Instalasi Moodle
Moodle dikembangkan di lingkungan platform LAMP (Linux, Apache, MySQL, dan PHP) namun telah dites juga dengan data base PostgreSQL. Moodle juga pernah diuji pada lingkungan Windows XP dan Netware 6. Untuk menjalankan Moodle di Linux diperlukan:
1.      Webserver Apache.
2.      PHP versi 4.1.0 ke atas, dengan setting sebagai berikut:
·         Dukungan terhadap pustaka GD diaktifkan, mendukung JPG dan PNG.
·          Dukungan terhadap pustaka zlib diaktifkan.
·         Dukungan terhadap session diaktifkan.
·         Dukungan terhadap upload fi le diaktifkan.
·         Dukungan terhadap Safe Mode harus dinonaktifkan.
3.      Database server MySQL atau Potgre SQL. Versi Moodle selanjutnya juga akan mendukung software database lainnya.




6.     Analisis dan Pembahasan
1.      Analisis
Program yang diimplementasikan untuk e-learning di Jurusan Teknik Elektro ini adalah paket perangkat lunak e-learning dari Moodle. Moodle dipilih sebagai software yang mendukung pembelajaran ini dikarenakan program yang memiliki kelengkapan modul dan fasilitas. Perangkat lunak moodle yang memiliki kelengkapan dan kesesuaian untuk diimplementasikan di Jurusan Teknik Elektro diuji cobakan dalam penelitian ini.
Untuk melakukan instalasi maka terlebih dahulu harus dipersiapkan mesin yang akan digunakan untuk server. Untuk pengujian ini penulis menggunakan mesin Pentium IV 500 Mhz, RAM 256 MB, Hardisk 10 GB, dan Sistem Operasi Windows
2003. Selain itu untuk yang lain diinstall pula sistem operasi Windows sebagai bahan
perbandingan. Sebagai web server diinstall Apache dan untuk layanan database diinstalkan pula MySQL Server.

2.      Pembahasan
Ujicoba Kelas Virtual
Uji coba ini dilakukan langsung dengan melibatkan mahasiswa. Uji coba dilakukan pada mata kuliah yang telah ditentukan, dalam penelitian ini dipilih mata
kuliah gambar teknik untuk mahasiswa baru, pada semester ganjil tahun ajuran 2012/2013.
Beberapa tampilan hasil uji coba tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Dari hasil pengujian pertama, sangat terlihat terutama pada forum diskusi untuk
keterlibatan mahasiswa dalam hal keaktifan untuk saling berinteraksi. Berikut akan
ditampilkan hasil dan pembahasan modul-modul pembelajaran dan pengajaran mata
kuliah Gambar Teknik
·         Tampilan Halaman pembuka dan hompage
Halaman pembuka dibuat dengan menggunakan Macromedia-Flash MX Pada halaman ini terdapat animasi yang bertujuan agar halaman menjadi menarik. Halaman pembuka memiliki link ke Homepage proyek dan matakuliah. Tampilan homepage dapat dilihat pada lampiran. Pada home-page gambaran umum model arsitektur juga ditampilkan, seperti tampak pada gambar .
·         Modul untuk kelas e-learning
Modul kelas riil dibuat dengan menggunakan MS-Powerpoint, sementara Model praktikum riil berupa dokumen format word atau pdf. Hasil pengujian tersebut terekam dalam beberapa gambar dibawah ini
Gambar 1 tampilan muka e-learning
Gambar 2 tampilan materi kuliah yang dapat diakses atau di download

Dari tampilan pembelajaran gambar teknik dengan e-learning terlihat bahwa
dengan memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dosen dan mahasiswa, mahasiswa
dengan sesama mahasiswa atau dosen dengan sesama dosen dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokol dan pembelanjaran dengan elektronik ini banyak memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks).
Disamping itu dengan penggunaan elearning dan komputer sebagai media
pembelajaran yang menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials)
yang disimpan dikomputer sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukan.



7.      Simpulan Dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
·         Model pembelajaran dengan kelas virtual (e-learning) memberikan sebuah terobosan baru dibidang pengajaran dan pembelajaran, karena mampu meminimalkan perbedaan cara mengajar dan materi, sehingga memberikan standar kulitas pembelajaran yang lebih konsisten
·         Sistem e-Learning adalah mutlak diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan jaman dengan dukungan Teknologi Informasi dimana semua menuju ke era digital, baik mekanisme maupun konten.
·         Dari hasil pengujian pembelajaran, seprti pada mata kuliah gambar teknik secara online dengan metode e-learning yang didukung oleh adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan online sehingga proses belajar mengajar dapat dilakukan secara bersamaan atau real time tanpa kendala jarak dan waktu.
·         Pengembangan model pembelajaran elektronik seperti pada mata kuliah gambar teknik memerlukan keterlibatan berbagai pakar, terutama pakar pendidikan disatu pihak dan pakar teknologi informasi dipihak lain, sehingga tercipta perpaduan dan penciptaan inovasi pembelajaran yang lebih simple dan fleksibel.










Saran
·         Penerapan e-learning pada pembelajaran mata kuliah akhirnya dapat menghemat biaya pengajaran dan pelatihan, akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaanya, sehingga jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan kerugian yang besar
·         Pemanfaatan e-learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar. Kurangnya interaksi antar dosen dengan mahasiswa atau bahkan antar mahasiwa itu sendiri bisa memperlambat terbentuknya budaya atau values dalam proses belajar dan mengajar.
·         Sarana e-learning ini sangat positif sekali untuk dikembangkan dengan layanan yang lain seperti media komunikasi dalam format video atau voice.




















DAFTAR PUSTAKA

Baisoetii. (1998). Komputer dan Pendidikan. Yogyakarta
Bloom, S. Benyamin (1956). Taxonomy of Educational Objective The Classification of Educational Goal..
Green L (1996). Creatives Silde/Tape Programs. Colorado: Libraries Unlimited, Inc.
Littleton.
Hasbullah, (2006) Implementasi E-Learning Dalam Pengembangan Pembelajaran di Hackbarth S. (1996). The Educational Technology Handbook. New Jersey: Educational Technology Publication, Englewood Cliffs.
Mayer, R. E. (2001). Multimedia Learning. USA: Cambride University Press.
Mayer,RE & Moreno R, (2004) Animation as an aid to multimedia learning.
Romi Satria Wahono, (2003) Strategi Baru Pengelolaan Situs eLearning
Gratis,http://www.ilmukomputer.com.
Soekartawi, (2003) Prinsip Dasar E-Learning: Teori Dan Aplikasinya Di Indonesia,








Tidak ada komentar:

Posting Komentar