Huy guuuuysss,,,, gw balik lagi nih coret-coret blog,,, dikit aja nih mw bagi-bagi karya tulis, moga aja yah manfaat buat kalian semua yang baca,
ni salah satu tugas kuliah gue,
cuzzzzt aja deh, gw mau share soal karya ilmiah,
Abstrak: Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas. Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang.
ni salah satu tugas kuliah gue,
cuzzzzt aja deh, gw mau share soal karya ilmiah,
Mengembangkan Perkuliahan
dengan
E-learning berbasis
Moodle
Oleh : Suifa Dena Elis R
Jurusan
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,
Universitas
Kanjuruhan Malang
E-mail :
Suifadenaelis@gmail.com
Abstrak: Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas. Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar yang disebut orang.
Kata
kunci : e-learning, pembelajaran, web, internet, moodle.
Elearning kini banyak dikembangkan dengan menggunakan LMS (Learning
Management System). Saat ini salah satu LMS open source yang sangat populer
adalah Moodle. Moodle dapat dengan mudah dipakai untuk mengembangkan portal
sistem e-learning. Moodle menyediakan fitur portal elearning yang memungkinkan
pemakai dapat memodifikasi halaman elearning sesuai kebutuhan.
Pada saat ini akan dijelaskan bagaimana
membuat kelas online, yakni menyangkut pembuatan matakuliah, mengatur pengguna,
dan mengunggah konten pembelajaran. Pada
e-Learning yang berbasis Moodle, manajemen perkuliahan dapat diatur oleh
pengguna (user) dengan peran (role) sebagai teacher, atau admin yang dapat
melakukan apapun. Walaupun user dengan role course creator dapat memciptakan
suatu perkuliaan (course), namun dia tidak dapat memodifikasi perkuliahan yang
telah ia ciptakan bila ia tidak mengajar di course tersebut (bukan sebagai
teacher).
1.
Definisi
E-learning
E-learning
berasal dari huruf ‘e’ (electronic)
dan ‘learning’ (pembelajaran). Dengan
demikian E-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika.
Secara umum definisi E-learning adalah pengiriman materi pembelajaran melalui
suatu media elektronik seperti Internet, intranet/extranet, satellite broadcast,
audio/video tape, interactive TV, CD-ROM, dan computer-based training (CBT)
secara lebih fleksibel demi mendukung dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran
dan penilaian. Sedangkan secara lebih khusus E-learning didefinisikan sebagai
pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran,
sehingga siswa dapat mengakses dari mana saja.
Definisi
E-learning sangat beragam yang mungkin satu sama lain berbeda, namun satu hal
yang sama tentang E-learning atau electronic learning adalah pembelajaran
melalui jasa bantuan elektronika. Pada dasarnya E-learning adalah pembelajaran
yang merepresentasikan keseluruhan kategori pembelajaran yang berbasis
teknologi. Sementara pembelajaran online atau juga pembelajaran berbasis web
adalah bagian dari E-learning. Namun seiring perkembangan teknologi dan
terjadinya pergeseran konten dan adaptivity,
saat ini definisi klasik E-learning tersebut mengalami perubahan menjadi
definisi yang lebih kontemporer, yakni suatu pengelolaan pembelajaran melalui
media internet atau web yang meliputi aspek-aspek materi, evaluasi, interaksi,
komunikasi dan kerjasama.
Saat
ini E-learning bahkan merupakan salah satu alternatif untuk menyelesaikan
berbagai masalah pendidikan, terlebih setelah fasilitas yang mendukung
pelaksanaan E-learning seperti internet, komputer, listrik, telepon dan
hardware dan software lainnya tersedia dalam harga yang relatif terjangkau,
maka E-learning sebagai alat bantu pembelajaran menjadi semakin banyak
diminati. Di samping itu, istilah E-learning meliputi berbagai aplikasi dan
proses seperti computer-based learning, web-based learning, virtual classroom,
dll; sementara itu pembelajaran online adalah bagian dari pembelajaran berbasis
teknologi yang memanfaatkan sumber daya internet, intranet, dan extranet.
Sistem pembelajaran elektronik atau
e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara
baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi
logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning,
peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas
untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga
dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat
biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
Seperti Sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat
waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning
mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik
dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat
saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat
dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih
memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Dalam e-learning,
faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan
tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer
dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram
komputer. Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah
misalnya untuk :
1. melakukan
pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
2. mengembangkan
diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
3. mengontrol
kegiatan belajar peserta didik.
2.
Fungsi dan Manfaat
E-Learning
Ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran
elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di
dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagai
suplemen yang sifatnya
pilihan/opsional, pelengkap (komplemen), atau pengganti
(substitusi)(Siahaan, 2002).
a. Suplemen
Dikatakan berfungsi sebagai supplemen (tambahan), apabila
peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi
pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada
kewajiban/keharusan bagi pesertadidik untuk mengakses materi pembelajaran
elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya
tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
b. Komplemen (tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi
pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran
yang diterima siswa didalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai komplemen berarti
materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement
(pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai
enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat
menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan guru secara tatap muka (fast
learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran
elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka.
Tujuannya agar
semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap
materi pelajaran yang disajikan guru di dalam kelas.Dikatakan sebagai program
remedial, apabila kepada peserta didik yangmengalami kesulitan memahami materi
pelajaran yang disajikan guru secara tatapmuka di kelas (slow learners)
diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang
memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik
semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan guru di kelas.
c. Substitusi (pengganti)
Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan
beberapaalternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para
mahasiswanya.Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola
kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari
mahasiswa.
Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih
peserta didik, yaitu: (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2)
sebagian secara tatap muka dan
sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya
melalui internet. Alternatif model pembelajaran mana pun yang akan dipilih
mahasiswa tidak menjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian
materiperkuliahan mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika
mahasiswadapat menyelesaikan program perkuliahannya dan lulus melalui cara
konvensional atau sepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui perpaduan
kedua model ini, maka institusi penyelenggara pendidikan akan memberikan
pengakuan yangsama. Keadaan yang sangat fleksibel ini
3. Teknologi Pendukung
E-learning
Dalam
prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal
istilah: computer based
learning (CBL)
yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer assisted
learning (CAL)
yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Teknologi
pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Technology based learning dan Technology based
web-learning. Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information
Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information
Technologies (video tape, video text, video messaging). Sedangkan technology
based web-learning pada dasarnya adalah Data Information
Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration).
Dalam
pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi
dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video).
Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh (distance
education), dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi
dengan keunggulan teknologi e-learning ini. Di antara banyak fasilitas
internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar internet
yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email, Mailing List
(milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web
(WWW)”.
Sedangkan Rosenberg (2001)
mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning. Pertama, e-learning bersifat jaringan, yang
membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan
kembali, mendistribusikan, dan sharing
pembelajaran dan informasi. Kedua, e-learning dikirimkan
kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet.
Ketiga, e-learning terfokus pada
pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli
paradikma tradisional dalam pelatihan.
Ada
beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet ini yang salah
satunya adalah system “dot.com educational
system”
(Kardiawarman, 2000). Paradigma ini dapat mengitegrasikan beberapa sistem
seperti, Pertama, paradigma virtual teacher resources, yang dapat mengatasi
terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak haus secara
intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar
diambil alih oleh sistem belajar tersebut. Kedua, virtual school
system,
yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi
yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung
mahasiswa tak terbatas. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja,
dimana saja, dan darimana saja. Ketiga, paradigma cyber educational
resources system, atau dot com leraning resources system. Merupakan pedukung kedua
paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik
yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet. Penggunaan e-learning
tidak bisa dilepaskan dengan peran Internet. Menurut Williams (1999). Internet adalah ‘a
large collection of computers in networks that are tied together so
that many users can share their vast resources’.
4.
Aplikasi Moodle sebagai
Virtual Learning Environment
Seiring kemajuan teknologi dan perubahan
tren serta gaya hidup manusia yang cenderung bergerak secara dinamis(mobile),
kebutuhan akan proses belajar jarak jauh atau yang biasa disebut dengan
teleedukasi semakin meningkat pula. E-learning sebagai salah satu bagian
dari teleedukasi memberikan alternatif cara belajar baru. Murid dan guru tidak
berada dalam ruang dan waktu yang sama. Meskipun demikian, proses belajar dan
mengajar tetap dapat berjalan dalam lingkungan virtual. Oleh karena itu,
e-learning sering disebut juga dengan Virtual Learning Environment (VLE).
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah
program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk
web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital
untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan Moodle, kita
dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain.
Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented
Dynamic Learning Environment. Moodle merupakan sebuah aplikasi Course
Management System (CMS) yang gratis dapat di-download, digunakan ataupun
dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public
License). Anda dapat mendownload aplikasi Moodle dialamat
http://www.moodle.org. yang dikembangkan oleh Martin Dougiamas. Saat ini
Moodle sudah digunakan pada lebih dari 150.000 institusi di lebih dari 160
negara di
dunia.
Beberapa keunggulan dan yang kita
dapatkan dari membangun e-learning dengan menggunakan Moodle:
1.
Sederhana, efisien, ringan
dan kompatibel dengan banyak browser.
2.
Mudah cara instalasinya
serta mendukung banyak bahasa, termasuk Indonesia.
3.
Tersedianya manajemen situs
untuk pengaturan situs keseluruhan, mengubah theme, menambah module, dan
sebagainya.
4.
Tersedianya manajemen
pengguna.
5.
Manajemen kursus, penambahan
jenis kur sus, pengurangan, atau pengubahan kursus.
6.
Modul Chat, modul pemilihan (polling), modul forum, modul untuk
jurnal, modul untuk kuis, modul untuk survai dan workshop, dan masih
banyak lainnya.
7.
Free dan open source
software.
Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dengan IGOS-nya, Moodle
bersifat free dan open source. Oleh karena itu, Moodle sesuai
digunakan di lingkungan pendidikan. Di
samping itu, Moodle bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan
kultur yang ada di
Indonesia.
5. Kebutuhan untuk Instalasi Moodle
Moodle dikembangkan di lingkungan platform
LAMP (Linux, Apache, MySQL, dan PHP) namun telah dites juga dengan data
base PostgreSQL. Moodle juga pernah diuji pada lingkungan Windows XP dan
Netware 6. Untuk menjalankan Moodle di Linux diperlukan:
1.
Webserver Apache.
2.
PHP versi 4.1.0 ke atas,
dengan setting sebagai berikut:
·
Dukungan terhadap pustaka GD
diaktifkan, mendukung JPG dan PNG.
·
Dukungan terhadap pustaka zlib diaktifkan.
·
Dukungan terhadap session
diaktifkan.
·
Dukungan terhadap upload fi
le diaktifkan.
·
Dukungan terhadap Safe
Mode harus dinonaktifkan.
3.
Database server MySQL atau
Potgre SQL. Versi Moodle selanjutnya juga akan mendukung software database
lainnya.
6. Analisis dan Pembahasan
1.
Analisis
Program yang diimplementasikan untuk e-learning
di Jurusan Teknik Elektro ini adalah
paket perangkat lunak e-learning dari Moodle. Moodle dipilih sebagai software
yang mendukung pembelajaran ini dikarenakan program yang memiliki kelengkapan
modul dan fasilitas. Perangkat lunak moodle yang memiliki kelengkapan dan
kesesuaian untuk diimplementasikan di Jurusan Teknik Elektro diuji cobakan dalam penelitian ini.
Untuk melakukan instalasi maka terlebih
dahulu harus dipersiapkan mesin yang akan digunakan untuk server. Untuk
pengujian ini penulis menggunakan mesin Pentium IV 500 Mhz, RAM 256 MB, Hardisk
10 GB, dan Sistem Operasi Windows
2003. Selain itu untuk yang lain diinstall pula sistem operasi
Windows sebagai bahan
perbandingan. Sebagai web server diinstall Apache dan untuk
layanan database diinstalkan pula MySQL Server.
2. Pembahasan
Ujicoba Kelas Virtual
Uji coba ini dilakukan langsung dengan
melibatkan mahasiswa. Uji coba dilakukan pada mata kuliah yang telah
ditentukan, dalam penelitian ini dipilih mata
kuliah gambar teknik untuk mahasiswa baru, pada semester ganjil
tahun ajuran 2012/2013.
Beberapa tampilan hasil uji coba
tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Dari hasil pengujian pertama,
sangat terlihat terutama pada forum diskusi untuk
keterlibatan mahasiswa dalam hal keaktifan untuk saling
berinteraksi. Berikut akan
ditampilkan hasil dan pembahasan modul-modul pembelajaran dan
pengajaran mata
kuliah Gambar Teknik
·
Tampilan Halaman
pembuka dan hompage
Halaman
pembuka dibuat dengan menggunakan Macromedia-Flash MX Pada halaman ini terdapat
animasi yang bertujuan agar halaman menjadi menarik. Halaman pembuka memiliki
link ke Homepage proyek dan matakuliah. Tampilan homepage dapat dilihat pada
lampiran. Pada home-page gambaran umum model arsitektur juga ditampilkan, seperti
tampak pada gambar .
·
Modul untuk kelas
e-learning
Modul kelas
riil dibuat dengan menggunakan MS-Powerpoint, sementara Model praktikum riil
berupa dokumen format word atau pdf. Hasil pengujian tersebut terekam dalam
beberapa gambar dibawah ini
Gambar 1 tampilan muka e-learning
Gambar 2 tampilan materi kuliah yang
dapat diakses atau di download
Dari tampilan pembelajaran gambar teknik
dengan e-learning terlihat bahwa
dengan memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dosen dan
mahasiswa, mahasiswa
dengan sesama mahasiswa atau dosen dengan sesama dosen dapat
berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat
protokol dan pembelanjaran dengan elektronik ini banyak memanfaatkan keunggulan
komputer (digital media dan computer networks).
Disamping itu dengan penggunaan
elearning dan komputer sebagai media
pembelajaran yang menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self
learning materials)
yang disimpan dikomputer sehingga dapat diakses oleh dosen dan
mahasiswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukan.
7. Simpulan Dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan
pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
·
Model pembelajaran dengan
kelas virtual (e-learning) memberikan sebuah terobosan baru dibidang
pengajaran dan pembelajaran, karena mampu meminimalkan perbedaan cara mengajar
dan materi, sehingga memberikan standar kulitas pembelajaran yang lebih
konsisten
·
Sistem e-Learning adalah
mutlak diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan jaman dengan dukungan
Teknologi Informasi dimana semua menuju ke era digital, baik mekanisme maupun
konten.
·
Dari hasil pengujian
pembelajaran, seprti pada mata kuliah gambar teknik secara online dengan
metode e-learning yang didukung oleh adanya perangkat lunak yang dapat
mengatur pertemuan online sehingga proses belajar mengajar dapat dilakukan
secara bersamaan atau real time tanpa kendala jarak dan waktu.
·
Pengembangan model
pembelajaran elektronik seperti pada mata kuliah gambar teknik memerlukan
keterlibatan berbagai pakar, terutama pakar pendidikan disatu pihak dan pakar
teknologi informasi dipihak lain, sehingga tercipta perpaduan dan penciptaan
inovasi pembelajaran yang lebih simple dan fleksibel.
Saran
·
Penerapan e-learning pada
pembelajaran mata kuliah akhirnya dapat menghemat biaya pengajaran dan
pelatihan, akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaanya,
sehingga jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan kerugian yang besar
·
Pemanfaatan e-learning membutuhkan
budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar. Kurangnya interaksi antar
dosen dengan mahasiswa atau bahkan antar mahasiwa itu sendiri bisa memperlambat
terbentuknya budaya atau values dalam proses belajar dan mengajar.
·
Sarana e-learning ini sangat
positif sekali untuk dikembangkan dengan layanan yang lain seperti media
komunikasi dalam format video atau voice.
DAFTAR
PUSTAKA
Baisoetii.
(1998). Komputer dan Pendidikan. Yogyakarta
Bloom,
S. Benyamin (1956). Taxonomy of Educational Objective The Classification
of Educational Goal..
Green
L (1996). Creatives Silde/Tape Programs. Colorado: Libraries
Unlimited, Inc.
Littleton.
Hasbullah,
(2006) Implementasi E-Learning Dalam Pengembangan Pembelajaran di Hackbarth
S. (1996). The Educational Technology Handbook. New Jersey:
Educational Technology Publication, Englewood Cliffs.
Mayer,
R. E. (2001). Multimedia Learning. USA: Cambride University
Press.
Mayer,RE
& Moreno R, (2004) Animation as an aid to multimedia learning.
Romi
Satria Wahono, (2003) Strategi Baru Pengelolaan Situs eLearning
Gratis,http://www.ilmukomputer.com.
Soekartawi,
(2003) Prinsip Dasar E-Learning: Teori Dan Aplikasinya Di Indonesia,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar